ORIENTASI SEKSUAL DAN PERILAKU SEKSUAL
Dr. Argyo Demartoto, M.Si
ORIENTASI SEKSUAL : rasa ketertarikan secara seksual dan emosional
terhadap jenis kelamin tertentu
Orientasi seksual terdiri dari 3 kelompok:
- 1. Heteroseksual : ketertarikan secara seksual dan emosional pada jenis kelamin
yang berbeda
Contoh :
laki-laki tertarik pada perempuan dan sebaliknya
- 2. Biseksual : ketertarikan secara seksual dan emosional pada semua jenis
kelamin
Contoh :
- laki-laki tertarik pada laki-laki dan perempuan
- perempuan tertarik pada laki-laki dan perempuan
- 3. Homoseksual : ketertarikan secara seksual dan emosional pada jenis kelamin
yang sama
Contoh :
– Waria : Laki-laki yang merasa dirinya perempuan. Waria
secara seksual dan emosional tertarik pada laki-laki.
– Gay : Laki-laki yang secara seksual dan emosional
tertarik pada laki-laki.
– Lesbian : Perempuan yang secara seksual dan emosional
tertarik pada perempuan.
PERILAKU SEKSUAL : segala perilaku yang dilakukan karena adanya
dorongan seksual atau tindakan yang dilakukan berdasarkan adanya dorongan seks.
Berikut ini adalah perilaku seksual yang berkaitan dengan anggota tubuh sendiri maupun pasangannya. Perilaku Seks itu antara lain:
Anal Seks : Memasukkan penis ke dubur.
Vagina Seks : Memasukkan penis ke vagina.
Oral Seks : Hubungan seks melalui mulut.
Felatio : Mengoral penis
Cunilingus : Mengoral vagina
Rimming/Cuci WC : Mengoral dubur
Masturbasi/Onani : Mencari kepuasan melalui tangan
Jepit Susu : Penis dijepit pada susu
Jepit paha : Penis dijepitkan pada paha
Petting : Menggesekkan kelamin dengan kelamin
Necking : Menciumi leher
Ciuman : Menyentuh bibir dengan bibir
Pelukan : Saling merangkul tubuh
Sementara itu perilaku seksual yang dilakukan terhadap/dengan obyek tertentu biasa disebut perilaku seksual menyimpang. Contoh : melakukan hubungan seksual dengan mayat, binatang dll.
PERILAKU SEKSUAL AMAN DAN PERILAKU SEKSUAL BERISIKO
PERILAKU SEKSUAL AMAN:
segala perilaku seksual yang tidak memungkinkan terjadinya penularan/infeksi HIV/AIDS
Contoh:
- Seks anal menggunakan kondom
- Seks vaginal menggunakan kondom
- Seks oral menggunakan kondom
- Pelukan
- Hubungan seks dengan pasangan yang saling setia
- Petting
- Necking
- Rimming
- 0nani / masturbasi
- Mandi Kucing
- Jepit paha
- Jepit susu
PERILAKU SEKSUAL BERISIKO :
segala perilaku seksual yang menimbulkan risiko & memungkinkan terjadinya penularan/ infeksiHIV/AID
- 1. Perilaku seksual berisiko tinggi :
segala perilaku seksual yang sangat memungkinkan terjadi penularan/infeksi HIV/AIDS
Contoh:
- Seks anal tanpa kondom
- Seks vaginal tanpa kondom
- 2. Perilaku seksual berisiko rendah :
segala perilaku seksual yang kecil kemungkinannya menyebabkan terjadinya penularan / infeksi HIV/AIDS
Contoh:
- Seks oral tanpa kondom
- Petting
KAITAN ANTARA ORIENTASI SEKSUAL DAN PERILAKU SEKSUAL
Kelompok orientasi seksual dapat melakukan beberapa perilaku seksual tapi beberapa perilaku seksual tidak dapat dilakukan oleh orientasi seksual tertentu.
Meskipun perilaku seksual tersebut pada prinsipnya dapat dilakukan oleh suatu orientasi seksual, namun pelaku orientasi seksual tidak selalu melakukannya tergantung dorongan seksual, kemauan, kebiasaan dll.
Meskipun secara orientasi seksual dapat melakukan perilaku seksual namun secara individu, seseorang berbeda satu sama lain dalam memilih perilaku seksualnya.
Beresiko atau tidaknya seseorang terhadap HIV/AIDS bukan dilihat dari orientasi seksualnya tapi dilihat dari perilaku seksual yang dilakukan.
Tabel 1
Perilaku Seksual
Gay |
Waria |
Lesbian |
Heteroseksual |
Biseksual |
Anal seks | Anal seks | Anal Seks | Anal Seks | |
Oral seks | Oral sek | Oral seks | Vaginal Seks | Vaginal Seks |
Felatio | Felatio | Cunilingus | Oral Seks | Oral Seks |
Rimming/ Cuci WC
Masturbasi/ Onani
Petting
Jepit paha |
Rimming/ Cuci WC
Masturbasi/ Onani
Jepitsusu
Jepit paha |
Rimming/ Cuci WC
Masturbasi/ Onani
Petting
Necking |
Felatio
Cunilingus
Rimming/ Cuci WC
Masturbasi/ Onani |
Felatio
Cunilingus
Rimming/ Cuci WC
Masturbasi/ Onani |
Necking | Petting | Ciuman | Jepit Susu | Jepit Susu |
Ciuman | Necking | Peluk | Jepit Paha | Jepit Paha |
Pelukan | Ciuman | Petting | Petting | |
Pelukan | Necking | Necking | ||
Ciuman | Ciuman | |||
Pelukan | Pelukan |
Dari beberapa perilaku seksual tersebut ada yang beresiko terhadap penularan HIV/AIDS dan ada yang tidak.
TABEL 2
PERILAKU SEKSUAL BERESIKO
Beresiko | Alasan |
Anal Seks(resiko tinggi) | Dinding dubur luka. Terjadi kemungkinan pertukaran cairan darah luka ke penis maupun cairan sperma ke luka di dubur. Yang dianal lebih beresiko karena menampung sperma |
Vaginal Seks(resiko tinggi) | Dinding vagina mudah luka. Terjadi kemungkinan pertukaran carian vagina ke penis maupun cairan sperma ke luka di vagina. Yang perempuan lebih beresiko karena menampung sperma dari pada laki-lakinya kemungkinan perempuan tertular 10% dan laki-laki 1 %, artinya tidak setiap kali hubungan seksual akan tertular, tapi juga tidak menunggu 100% (Masih ada kemungkinan tetap tertular) |
Felatio(resiko rendah)
|
Dinding mulut (membran mukosa) sangat tipis dan kemungkinan ada luka yang tidak terasa. Apa bila ada cairan mani melewati luka tersebut maka ada kemungkinan tertular. Resiko ada pada orang mengoral |
Cunilingus(resiko sangat rendah) | Dinding mulut (membran mukosa) sangat tipis dan kemungkinan ada luka yang tidak terasa. Apabila ada cairan vagina melewati luka tersebut maka ada kemungkinan tertular. Resiko ada pada pengoral. |
Petting(resiko sangat rendah) | Terjadi kemungkinan apabila sperma tumpah diatas vagina, atau luka-luka pada penis akibat gesekan dan terkena cairan vagina. |
* Luka yang disebut diatas adalah luka pada membran mukosa (jaringan selaput yang di bawahnya adalah pembuluh darah) yang sering tidak nampak, tidak terasa dan sangat kecil tetapi HIV tetap dapat masuk.
TABEL 3
PERILAKU SEKSUAL TIDAK BERESIKO
Tidak Beresiko | Alasan |
Ciuman,onani/ masturbasi,
cuci wc, pelukan, necking, jepit paha, jepit susu |
Tidak terjadi pertukaran cairan |